Rabu, 04 November 2015

ANALISIS SWOT


 
Definisi:
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
SWOT adalah singkatan dari:
  • S = Strength (kekuatan).
  • W = Weaknesses (kelemahan).
  • O = Opportunities (Peluang).
  • T = Threats (hambatan).
Description: pengertian analisis swot
Apa itu analisis SWOT?
Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :
  1. Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.  Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
  2. Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
  3. Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
  4. Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Manfaat analsis SWOT

Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.






Contoh Analisis SWOT pada perusahaan
Dengan adanya contoh analisis SWOT, maka sangat berharap anda bisa memahaminya secara keseluruhan mengenai analisis SWOT. Perlu di pahami, inti analisis SWOT ini adalah menilai dalam/internal perusahaan dengan melihat kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses), kemudian menilai luar/eksternal perusahaan dengan melihat peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Description: Contoh Analisis SWOT
Tanpa panjang lebar, yuk kita ke bahasan contoh analisis swot perusahaan (saya ambil contoh perusahaan NOKIA), Contoh analisis SWOT NOKIA:
NB: Sebelumnya perlu diperhatikan, saya tidak mencantumkan data dan hanya memberikan penjelasan sekedarnya karena nanti akan memakan banyak tulisan. Bagi anda yang ingin serius menganalisis memakai metode SWOT, maka WAJIB untuk menyertakan data dan penjelasan yang maksimal agar analisis benar-benar tepat.
1.      Strengths (Kekuatan)
  • Pengalaman
Bagaimana tidak, NOKIA masuk dunia mobile mulai dari tahun 1968-1991 dan pada tahun 1992 sudah mulai meluncurkan ponsel GSM dengan produk Nokia 1011.
  • Jaringan Terbesar Penjualan & Distribusi
Nokia merupakan brand yang telah melekat di hati para kosumen dan merupakan perintis ponsel yang saat ini sangat di butuhkan oleh seluruh dunia, jadi wajar saja kekuatannya terletak pada terbesar penjualan dan distribusinya.
  • Hubungan Pelanggan yang Kuat
Bicara brand NOKIA maka hampir seluruh dunia mengenal merk ponsel ini, pelanggan yang loyal serta setia pasti susah untuk pindah ke lain hati.
  • Berbagai Macam Produk untuk Semua Kelas
Tidak hanya sebatas hubungan pelanggan yang kuat, Nokia juga memanjakan konsumennya dengan berbagai macam produk yang sesuai kelas.
2.      Weaknesses (Kelemahan)
  • Kurang Gaya Dalam Produk Murah
Memang sudah wajar, harga menentukan sebuah kualitas ataupun tampilannya. Tetapi ini menjadi kelemahan yang mana produk China dapat membuat replika dengan gaya eksklusif tetapi tetap dengan harga yang sangat murah.
  • Kehilangan Pangsa Pasar
Untuk saat ini Nokia memang telah kehilangan pasarnya setelah symbian tidak lagi update, lalu di akuisisi oleh Microsoft dengan OS Windows Phone.
3.      Opportunities (Kesempatan)
  • Pertumbuhan Pasar Baru
Dengan pertumbuhan pasar/trend baru, yaitu handphone berbasis smartphone maka ini menjadi suatu peluang untuk berkonstrasi pada meningkatkan kualitas smartphone.
4.      Threats (Ancaman)
  • Ponsel China
Ponsel China merupakan suatu ancaman yang sangat serius bagi Nokia, karena dengan fitur yang cukup hampir sama, mereka berani menjual dengan harga murah dan ini pun menjadi sebuah perang harga.
  • Pesaing Seperti Samsung & Apple
Dari tahun 2000 an – 2010 Nokia memang tiada tandingannya dalam hal ponsel, karena memang memberikan setiap kebutuhan para konsumen, akan tetapi mulai tahun 2011 para pesaing Nokia (khususnya Samsung dan Apple) mulai melejit, berikut statistik penjualannya:
Description: Penjualan Nokia, Samsung, dan Apple
Penjualan Nokia, Samsung, dan Apple
Kesimpulan
Setelah menganalisis semua faktor, langkah selanjutnya adalah bagaimana memaksimalkan kekuatan (strengths), menutupi kelemahan (weaknesses), memanfaatkan peluang (opportunities), dan menangkal semua ancaman (threats) yang datang. Semoga penjelasan contoh analisis SWOT diatas dapat memberikan gambaran mengenai analisis SWOT secara keseluruhan.





http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisis-swot-dan-manfaatnya.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT

Senin, 19 Oktober 2015

Pengaruh Aliran Cash Flow Diindonesia Terhadap Pertukaran nilai Rupiah dan USD



Nilai Kurs Mata Uang dan Kinerja Bursa
KENAIKAN kinerja Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada hari penutupan bursa pekan lalu, sedikit melegakan para pelaku pasar. Kenaikan itu terjadi saat kondisi dan faktor pengaruh, seperti suku bunga dan kurs mata uang tidak pada posisi yang kondisional. Tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) naik menjadi 8,25 persen. Posisi kurs mata uang rupiah terhadap dolar AS melemah pada kisaran Rp 9.700 sampai Rp 9.800 per dolar AS.
Transaksi perdagangan pada akhir pekan lalu masih cukup bergairah yang ditandai dengan total nilai transaksi hampir 1 triliun rupiah per hari. Investor asing terlihat lebih banyak bersikap wait and see dan transaksi lebih didominasi investor lokal. Jumlah dan nilai transaksi dari investor asing sekitar 30 persen, sedangkan investor domestik 70 persen.
Telaah teori mengungkapkan dua model yang berkaitan dengan hubungan antara kurs mata uang domestik terhadap mata uang asing dengan kinerja bursa, yaitu model flow oriented dan model stock - oriented. Model flow - oriented (Dombusch dan Fischer) mengungkapkan, perubahan nilai tukar mempunyai aliran terhadap perubahan neraca perdagangan, pendapatan dan lebih lanjut ke harga saham di bursa efek. Perubahan itu lebih lanjut akan berpengaruh terhadap permintaan uang dan nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.
Model Stock - oriented (Branson, Frankel) dikatakan sebagai model yang dinamis. Ekspektasi atau prediksi nilai uang masa yang akan datang merupakan dasar pertimbangan harga saham saat ini. Nilai suatu saham hakikatnya merupakan nilai sekarang (present value) dari cash flow perusahaan di masa mendatang. Bila nilai tukar mata uang masa depan diprediksi baik, maka cash flow perusahaan akan cenderung baik dan lebih lanjut harga sahamnya di bursa juga baik.
Penelitian empiris pengaruh dari perubahan nilai tukar mata uang terhadap kinerja saham di bursa menunjukkan hasil beragam. Pada bursa efek yang sudah maju (developing market) umumnya terdapat korelasi negatif signifikan antara kurs mata uang dengan kinerja bursa. Bila kurs mata uang dalam negeri melemah atau nilai dolar naik, maka kinerja saham di bursa efek dalam negeri akan melemah.
Sedangkan penelitian empiris pada bursa efek yang tergolong sedang berkembang (emerging market), seperti Indonesia menunjukkan hasil berbeda pada kurun waktu yang berbeda. Bila perubahan dari kurs mata uang tinggi, maka umumnya hubungannya dengan kinerja saham di bursa akan negatif signifikan. Namun bila perubahannya tidak mengagetkan pelaku pasar, maka umumnya tidak berkorelasi secara signifikan. Artinya, dalam jangka pendek perubahan dari kurs mata uang tak berhubungan dengan penurunan atau kenaikan kinerja saham di bursa efek. Perusahaan Pertamina selaku perusahaan penghasil minyak, saat ini masih mempunyai ketergantungan impor dalam hal pengadaan bahan baku produksi. Untuk keperluan impor bahan produksi membutuhkan mata uang asing dalam bentuk dolar. Pertamina mempunyai ketergantungan dengan kebutuhan masyarakat dalam hal penyediaan bahan bakar minyak. Adanya antrian pada beberapa stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU) dan di beberapa tempat kehabisan stok menunjukkan dan mengindikasikan adanya hambatan dalam produksi dan distribusi BBM.
Kebutuhan peningkatan produksi memerlukan bahan baku produksi yang lebih banyak. Dampaknya kebutuhan impor bahan produksi menjadi meningkat, berarti ada peningkatan kebutuhan mata uang dolar. Peningkatan kebutuhan mata uang dolar, sejalan dengan teori pada model flow - oriented, maka kurs dolar akan menguat atau rupiah menjadi melemah.
Menjadi pertanyaan, apakah kemelemahan rupiah lebih lanjut akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja saham di BEJ? Sejalan dengan teori pada model stock - oriented, maka salah satu faktor yang sangat menentukan, yaitu ekspektasi pasar terhadap nilai uang rupiah waktu mendatang. Sedangkan melalui teori model flow-oriented perlu memperhatikan ambang batas perubahan dari kurs rupiah.
Dengan demikian dapat dirumuskan, ekspektasi pasar terhadap nilai uang rupiah waktu mendatang dan ambang batas perubahan dari kurs rupiah merupakan dua faktor penentu untuk menjawab pertanyaan, bagaimana pengaruh dari perubahan kurs mata uang terhadap kinerja saham di bursa efek.
Kejadian hari bursa akhir pekan lalu yang transaksinya relatif didominasi investor domestik di kala rupiah melemah, menunjukkan investor domestik masih percaya diri. Hal itu menunjukkan dan mengindikasikan, ekspektasi mereka terhadap nilai uang rupiah waktu mendatang masih positif dan masalah tingginya kurs rupiah akan dapat tertanggulangi dengan baik. Indikasi ekspektasi yang positif dicerminkan adanya transaksi yang relatif cukup tinggi dan kemudian kinerja saham di bursa meningkat.
Harapan masyarakat dan pelaku pasar, yaitu pemerintah dapat menyikapi kepercayaan atau positifnya ekspektasi tersebut dengan segera menyelesaikan masalah kelangkaan BBM. Penyelesaian itu dilakukan secara terintegrasi antara manajemen produksi, distribusi dan pendanaan yang optimal. Ketergantungan pada bahan baku produksi sebenarnya merupakan salah satu indikasi manajemen produksi yang tidak optimal. Ketergantungan impor bahan baku produksi sebenarnya juga merupakan salah satu indikasi manajemen pendanaan yang kurang optimal.
Dilihat dari ambang batas, posisi kurs rupiah pada posisi di atas Rp 9.700 ini sebenarnya sudah memasuki yellow area atau kisaran lampu kuning yang kurang aman. Pada penetapan revisi APBN 2005, asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS pada kisaran Rp 8.900 sampai Rp 9.000. Pada bulan Maret lalu, posisi kurs pernah mendekati Rp 9.700 yaitu dengan sebab yang sama, yaitu dampak tingginya harga minyak dunia. Namun waktu itu kemudian dapat menguat kembali sampai posisi di bawah Rp 9.500 per dolar AS. Perbedaannya, saat itu tidak sampai mengganggu kelangkaan dalam persediaan BBM dalam negeri.
Ekspektasi pelaku pasar terhadap perubahan kurs saat ini masih positif dan tidak begitu mengganggu kinerja saham di bursa. Namun dari segi ambang batas nilai tukar, sangat perlu diwaspadai. Jangan sampai terjadi nilai tukar menyentuh red area atau kisaran lampu merah yang dampaknya cenderung akan sangat mengganggu kinerja saham di bursa efek. (Sugeng Wahyudi, dosen pada Program Doktor Ilmu Ekonomi Undip Semarang-33)





Analisis Pengaruh Capital Inflow Terhadap Nilai Tukar Rupiah


Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia internasional. Semakin terintegrasinya berbagai aspek perekonomian suatu negara dengan perekonomian dunia mengakibatkan terjadinya peningkatan arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Adanya aliran modal masuk asing ini secara tidak langsung dapat menggerakkan perkembangan sektor keuangan untuk tumbuh lebih maju dan pada akhirnya akan memacu pertumbuhan ekonomi. Berkaitan dengan aliran modal asing yang masuk cukup deras, maka akan mempengaruhi stabilitas perekonomian Indonesia dari aspek eksternal berupa gejolak nilai tukar rupiah setiap saat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh capital inflow terhadap nilai tukar rupiah, menganalisis bagaimana pengaruh guncangan capital inflow terhadap nilai tukar rupiah. Serta mengetahui pengaruh variabel makroekonomi lain terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Auto Regression (VAR) yang dilanjutkan dengan Vector Error Correction Model (VECM). Hasil estimasi VECM model penelitian menunjukkan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah pada jangka pendek secara signifikan dipengaruhi oleh variabel nilai tukar itu sendiri pada lag pertama dan inflasi, sedangkan pada jangka panjang menunjukkan bahwa variabel capital inflow, inflasi, GDP, suku bunga, dan trade openness signifikan mempengaruhi fluktuasi nilai tukar rupiah. Variabel capital inflow, inflasi, suku bunga, dan trade openness berpengaruh positif sehingga menyebabkan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi. Sedangkan variabel GDP berpengaruh negatif, maka akan menyebabkan nilai tukar rupiah mengalami apresiasi. Respon nilai tukar riil akibat guncangan capital inflow serta variabel makroekonomi lain seperti inflasi, GDP, suku bunga, dan trade openness menyebabkan fluktuasi nilai tukar riil. Pengaruh guncangan capital inflow mempengaruhi fluktuasi nilai tukar rupiah pada kisaran periode awal hingga periode ke-17. Hasil FEVD menunjukkan bahwa varian nilai tukar riil dominan dijelaskan oleh shock pada variabel nilai tukar rupiah itu sendiri dan inflasi hingga akhir periode. Sedangkan guncangan pada variabel capital inflow, serta variabel makroekonomi seperti GDP, suku bunga dan trade openness kurang dapat menjelaskan nilai tukar riil karena pengaruhnya yang sangat kecil. Adapun saran yang diberikan penulis dengan melihat hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Pemerintah sebaiknya perlu membatasi jumlah capital inflow di Indonesia karena peningkatan pada capital inflow dalam tujuan memperbaiki pergerakan nilai tukar rupiah tidak efektif dan hanya memberikan kontribusi yang kecil dalam mengontrol pergerakan nilai tukar rupiah. (2) Pemerintah sebaiknya melakukan kebijakan yang tepat agar peningkatan yang terjadi pada capital inflow dapat mencirikan adanya peningkatan terhadap penawaran valuta asing yang masuk ke domestik. Selain itu diperlukannya penanganan terhadap nilai tukar itu sendiri dan pengelolaan inflasi di Indonesia karena nilai tukar rupiah tahun sebelumnya dan inflasi memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kestabilan nilai tukar rupiah. Informasi mengenai faktor utama yang menyebabkan kenaikan laju inflasi sangat diperlukan sebelum pemerintah mengambil kebijakan yang tepat untuk menekan laju inflasi yang berlebihan agar tercipta kestabilan perekonomian.
Variabel Return On Assets (ROA) sebagai proksi profitabilitas digunakan sebagai variabel independen untuk mengetahui pengaruh profitabilitas yang dimiliki perusahaan untuk menetapkan kebijakan dividen. Return On Assets (ROA) merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva. Ismiyanti dan Hanafi (2003)  menemukan bahwa Return On Assets (ROA) menunjukkan pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Artinya pada tingkat profitabilitas yang tinggi perusahaan akan cenderung untuk menahan dividen agar memiliki sumber dana internal yang tinggi. Dengan cara ini perusahaan dapat menunda penggunaan hutang yang relatif lebih berisiko dari pada penggunaan dana internal.
Dari penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti tentang kebijakan deviden, diperoleh hasil yang berbeda-beda terhadap pengaruh variabel yang digunakan. Berdasarkan hal itu penelitian tentang variabel yang mempengaruhi kebijakan dividen perlu untuk dilakukan kembali. Penelitian ini mengembangkan empat variabel independen yaitu free cash flow, kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, dan return on asset (ROA), yang mempengaruhi kebijakan dividen dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2002 sampai dengan tahun 2004. Pemilihan keempat variabel tersebut berdasarkan penelitian sebelumnya yang meneliti tentang variabel-variabel yang mempengaruhi kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Nuriningsih (2005) mengungkapkan adanya hubungan antara kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, return on asset (ROA), dan ukuran perusahaan. Penelitian lain dilakukan oleh Jensen (1986) yang mengungkapkan hubungan antara arus kas bebas terhadap rasio pembayaran dividen dan pengeluaran modal.

http://jurnalskripsi.com/analisis-pengaruh-variabel-free-cash-flow-kepemilikan-manajerial-kebijakan-hutang-dan-return-on-assets-terhadap-kebijakan-dividen/

Jumat, 16 Oktober 2015

KOMPUTER



Pengertian Komputer
Asal kata komputer (computer) memiliki makna to compute, yang dapat diartikan untuk menghitung, menganalisis, dan melakukan proses pengolahan logika dalam menyelesaikan suatu masalah. Komputer dapat dianggap sebagai struktur sejumlah komponen beserta fungsinya yang dijelaskan sebagai fungsi kolektif struktur dan fungsi internalnya.

Organisasi Komputer

Organisasi komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit–unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam mewujudkan aspek arsitekturalnya. Dalam mempelajari bagian yang terkait dengan unit-unit operasional komputer dan berhubungan antara komponen-komponen sistem komputer, contohnya ialah sinyal kendali, antarmuka (interface), juga memory.

Arsitektur Komputer

Dalam bidang teknik komputer, arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana blue print dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang dirancang terkait dengan kecepatan proses dan sistem interkoneksinya. Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memory cache, RAM, ROM, hard disk, dan lain sebagainya. Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur CISC, RISC, von Neumann, blue Gene.
Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai bagaimana cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja. Abstraksi dari sebuah arsitektur komputer dan hubungannya dengan bagian perangkat keras, firmware, assembler, kernel, sistem operasi, dan perangkat lunak aplikasinya.
Arsitektur komputer mempelajari atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang pengguna komputer tersebut, dan memiliki dampak langsung pada eksekusi logika sebuah program.

Perbedaaan Arsitektur dengan Organisasi Komputer
Secara garis besar perbedaan antara organisasi dengan arsitektur komputer diliat dari sudut pandang pengguna.

  • Organisasi komputer, mencakup bagian yang terkait dengan erat dengan unit–unit operasional, semisal hardware, perangkat interface (antarmuka), memory, dan juga berbagai sinyal kendali
  • Arsitektur komputer, mencakup atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer atau penggunanya, semisal kumpulan instruksi, aritmatika yang dipergunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O