Selasa, 21 Januari 2014

Pengantar Lingkungan #2.2



Kemiskinan dan Keterbelakangan Penduduk Indonesia


Kemiskinan merupakan permasalah yang paling susah diatasi diseluruh dunia, terutama di Negara kita, bangsa Indonesia telah mempunyai perhatian besar terhadap terciptanya masyarakat yang adil dan makmur Program-program pembangunan yang dilaksanakan selama ini juga selalu memberikan perhatian besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan karena pada dasarnya pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun demikian, masalah kemiskinan sampai saat ini terus-menerus menjadi masalah yang berkepanjangan. Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.
Kedua data ini pada dasarnya ditujukan untuk kepentingan perencanaan nasional yang sentralistik, dengan asumsi yang menekankan pada keseragaman dan fokus pada indikator dampak. Pada kenyataannya, data dan informasi seperti ini tidak akan dapat mencerminkan tingkat keragaman dan kompleksitas yang ada di Indonesia sebagai negara besar yang mencakup banyak wilayah yang sangat berbeda, baik dari segi ekologi, organisasi sosial, sifat budaya, maupun bentuk ekonomi yang berlaku secara lokal. Bisa saja terjadi bahwa angka-angka kemiskinan tersebut tidak realistis untuk kepentingan lokal, dan bahkan bisa membingungkan pemimpin lokal (pemerintah kabupaten/kota).
Mengenai keterbelangan khususnya dalam bidan ilmu pengetahuan dan tehnologi masyarakat indonesia belum seberapa kalau dibandingkan dengan negara-negara lain, misalnya Jepang, Cina, Korea, dll. Penduduk indonesia terutama didaerah pelosok/pedesaan masih minim tentang ilmu pengetahuan maupun tehnologi,
dalam hal ini “Haruskah Kita diam dengan kenyataan tersebut ???” menurut saya pemerintah harus berupaya meningkatkan pendidikan diberbagai daerah karena pendidikan merupakan salah satu pendorong untuk mengurangi kemiskinan, jikalau anak-anak bangsa indonesia maju akan pendidikan berarti dapat mengimbangi negara lain, kita tidak perlu lagi memerluka tenaga kerja yang propesional dari negara yang lain,tetapi kita dapat memamfaatkan pemuda-pemudi indonesia yang memiliki skill dan pengetahuan.
Kemiskinan ditandai oleh keterbelakangan dan pengangguran yang selanjutnya meningkat
menjadi pemicu ketimpangan pendapatan dan kesenjangan antar golongan penduduk.
Kesenjangan dan pelebaran jurang kaya miskin tidak mungkin untuk terus dibiarkan
karena akan menimbulkan berbagai persoalan baik persoalan sosial maupun politik di masa yang akan datang.

Ada dua macam ukuran kemiskinan yang umum dan dikenal antara lain :
1. Kemiskinan Absolut
Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan dengan pendapatan dan
kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas pada kebutuhan pokok atau
kebutuhan dasar ( basic need ).
Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :
a. Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar.
b. Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.


2. Kemiskinan Relatif
Menurut Kincaid ( 1975 ) semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin. Sehingga Bank Dunia ( world bank ) membagi aspek tersebut dalam tiga bagian antara lain :
1. Jika 40 % jumlah penduduk berpendapat rendah menerima kurang dari 12 % pendapatan nasionalnya maka pembagian pembangunan sangat timpang.
2. Apabila 40 % lapisan penduduk berpendapatan rendah menikmati antara 12 – 17 % pendapatan nasional dianggap sedang.
3. Jika 40 % dari penduduk berpendapatan menengah menikmati lebih dari 17 % pendapatan nasional maka dianggap rendah.


Berikut ini Video yang menggambarkan tenteang "kemiskinan dan keterbelakangan penduduk indonesia"










 Sumber :





Pengantar Lingkungan #2.1



IPTEK berkaitan dengan pengolahan sampah

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.
Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut ;
1.     Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
2.     Tidak mengotori permukaan tanah.
3.     Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
4.     Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
5.     Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
6.     Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.
7.     Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.
Sebagai salah satu contoh yaitu kegiatan yang dilakukan oleh warga kampong jambangan yang terletak di daerah Surabaya kecamatan kara, warga  membuat program yang bernama “Bank Sampah” diamana program tersebut dilakukan dengan mengumpulkan sampah dari warga sekitar .Setelah sampah terkumpul, sampah dipilah terlebih dahulu antara sampah basah dengan sampah kering sebelum di daur ulang. Sampah kering yang berupa kardus, plastic dll akan dikirim ke bank sampah selanjutnya sampah yang telah dikirmkannya akan dicatat oleh petugas bank sampah menurut berat sampah  kering yang dikirimkannya tersebut , lalu sampah kering tersebut akan di jadikan sebagai bahan kerajinan yang keuntungannya akan diakumulasikan untuk membeli pot pot disekitar rumah warga. Sementara itu sampah basah yang didaptkan dari sisa dapur dan sayuran  akan didaur ulang menjadi pupuk kompos dengan cara memasukkan sampah tersebut ke drum drum plastik / komposter yang berada disekitar rumah warga dan pupuk kompos.
Oleh karena itu dengan adanya contoh diatas dapat membangun kesadaran kita untuk membuat lingkungan kita menjadi bersih, asri, dan sehat dengan mendaur ulang sampah, minimal kita harus membuang sampah pada tempatnya ,bila ada bank sampah disekitar rumah kita apa salah nya kita mengirimkan sampah terutama sampah kering, dan sampah basah yang mungkin tidak dapat dikirimkan di bank sampah seperti sisa sayur maka di daur ulang menjadi kompos, dari kegiatan inilah akan mendapatkan lingkungan kita terjauhkan dari penyakit dan terbebas dari sampah, walaupun untuk membangun kesadaran kita memang butuh proses yang berat seperti yang dituturkan oleh salah satu petugas bank sampah.
Dari sinilah kita dapat mengambil pelajaran bahwa sampah selain dibakar dan dibuang begitu saja dapat didaur ulang, untuk membuat lingkungan kita bersih dan terbebas dari penyakit. 

Berikut Video IPTEK :




Sumber:


http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=5&doc=5e5